Pages

Rabu, 02 Maret 2011

Kue Lontar, Kue Telur Pelontar Rindu Kampung Halaman (Bagian Pertama)

piring lontar
Kue berbentuk mangkok ini memang hanya terkenal oleh masyarakat bagian Timur Indonesia. Entah mengapa dinamakan kue lontar, Saya juga tidak begitu mengerti asal muasal disebut kue lontar. Yang pasti sejak Saya masih kecil kue ini menjadi salah satu favorit Saya
Lahir dan besar di Irian Jaya (sekarang bernama Papua) dan sekarang merantau di pulau Jawa, tidak lantas membuat Saya lupa akan penganan satu ini. Memang, sangat sulit mendapatkannya disini (Jawa, red). Mungkin untuk masyarakat diluar Indonesia bagian Timur kue ini disebut kue sus, karena sama-sama memiliki pinggiran yang garing, karena mengalami proses pembakaran di oven. Walaupun rasanya berbeda. Apalagi untuk masalah cetakan yang konon ceritanya harus memakai piring yang ada gambar ikannya  

Lagi-lagi Saya tidak tahu persis mengapa harus memakai piring yang ada gambar ikannya?

Untuk menghapus rasa penasaran Saya dan juga rasa kangen sama kampung halaman, maka Saya pun mencoba membuat kue lontar walaupun dengan cetakan seadanya. Memang hasil yang didapatkan juga seadanya, karena Saya memakai cetakan puding. Sebab pernah suatu ketika Saya searching di google tentang kue lontar, ketemu kue lontar yang cetakannya seperti yang Saya punya.
cetakan yang saya pake
Terdorong keyakinan karena cetakan yang sama akhirnya Saya buat juga kue lontar dengan modal nekad

Setelah bertanya ke teman-teman Saya lewat bbm, sms, soal resep kue lontar akhirnya Saya tekadkan juga membuat kue lontar. Namanya juga baru mencoba, pasti pembuatan kue kali ini seperti kelinci percobaan, ada banyak kesalahan yang Saya lakukan, baik dari pembuatan kulitnya maupun isiannya. Karena masih awam, baru pertama kali membuat, Saya bikin hanya separuh dari resep yang diberikan teman-teman. Kesalahan pertama adalah ketika membuat kulitnya, Saya terlalu banyak memakai mentega, ini menyebabkan adonan masih lembek walaupun sudah ditambahi tepung terigu. Akhirnya, agar adonan kalis, Saya menambahkan sedikit air supaya adonan bisa tercampur dan kalis, karena sebelumnya walaupun sudah banyak ditambahkan tepung terigu, adonannya masih terpecah-pecah (tidak mau tercampur)
Kesalahan kedua ketika membuat isi, susu yang Saya gunakan hanya 1/2 (setengah) kaleng, tetapi air yang Saya tuangkan 1 (satu) kaleng penuh. Ini menyebabkan isi jemek, tidak kental, tidak padat, atau bahasa Jawanya benyek, ketika dibakar tidak mau kering, karena kebanyakan air
hasil percobaan

Yang perlu digaris bawahi dalam membuat kue lontar adalah pastikan cetakan sudah ada, dan dalam membuat harus sesuai resep, ketika hendak dikurangi, berarti seluruh resep juga dikurangi takarannya. Namun sebaiknya buatlah sesuai dengan resep yang dianjurkan

0 comments:

Posting Komentar

.cerita dari pawon. Diberdayakan oleh Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...